Lestarikan Seni dan Budaya Melayu tanpa Pamrih
HUT Ke-3 Kemas, Gelar Bentang Karya Ke-4
28 Maret 2016 - 09:44 WIB >
FOTO BERSAMA: Pengurus dan seluruh anggota Kemas foto bersama usai bentang karya dalam rangka HUT ke-3 Kemas, Sabtu (26/3/2016).
SELATPANJANG (RIAUPOS.CO) - Seorang dukun kampung berbaju hitam, bercelana hitam dan dengan ikat kepala hitam membawa kemenyan yang berasap ditangannya.
Tak lama berselang, datang sebanyak enam orang lagi dengan warna pakaian yang sama. Salah satu di antaranya tiba-tiba kesurupan.
Begitulah salah satu adegan yang ditampilkan oleh anak-anak dari Komunitas Seni Muda Bernas (Kemas) Kepulauan Meranti dalam Bentang Karya Ke-4 dalam rangka memperingati hari jadi yang ke-3 kelompok seni dan budaya asal Kepulauan Meranti itu.
Bertempat di halaman Gedung Lembaga Adat Melayu Riau (LAMR) Kepulauan Meranti di Jalan Dorak Selatpanjang, mereka menyajikan berbagai penampilan berbagai kesenian dan budaya Melayu. Penampilan yang berlangsung Sabtu malam (26/3) itu mengangkat tema Melayu Tempo Dulu.
Sejumlah penampilan yang disajikan kepada ratusan penonton yang hadir menyaksikan pertunjukan yang berlangsung dengan latar rumput padang ilalang itu di antaranya drama dan tarian serta musikalisasi puisi pantang larang, tarian buang ancak berarak, dan tarian tolak bale.
Penampilan dari anak-anak Kemas didominasi para remaja. Tampak juga tarian yang diperagakan oleh anak-anak masih belia. Sontak decak kagum dari para penonton menghiasi penampilan malam itu.
Selain dengan menampilkan berbagai seni dan budaya Melayu, dalam memperingati HUT Ke-3 Kemas itu dilakukan juga pemotongan nasi tumpeng atau beras kunyit dan prosesi tiup lilin.
Presiden Kemas atau Pembina Kemas, Berty Asmara menyampaikan kegembiraannya. Walaupun dengan segala keterbatasan, namun mampu menghibur masyarakat Kota Selatpanjang dengan baik dan maksimal.
Dia juga menegaskan bahwa sejak awal berbagai kegiatan kesenian yang mereka lakukan berangkat dari dorongan semangat yang kuat untuk menumbuhkan jiwa seni di kalangan muda.
“Kami berbuat berdasarkan dorongan semangat yang ada. Kami berbuat karena bukan ingin dipuji, namun bagaimana seni ini tumbuh di Bumi Meranti.
Jangan berkarya ketika mau dibayar, tapi harus tanpa pamrih demi untuk mengangkat potensi daerah, memberi peluang kepada generasi muda dan menjauhkan mereka kegiatan yang bersifat negatif,” tegasnya.
Berty mengucapkan terima kasih kepada semua orang tua dari seluruh anggota Kemas Meranti yang telah memberikan izin kepada anak-anak mereka untuk bergabung dan berkarya bersama Kemas Meranti. Ia mengingatkan kepada seluruh anggota Kemas Meranti menomorsatukan pendidikan.
“Jangan sampai pendidikan kalian terganggu oleh kegiatan Kemas. Saya tetap menginginkan kalian memprioritaskan pendidikan”, ucapnya.
Ketua Umum Kemas, Heru Sandra Herwanto menjelaskan Kemas bergerak berdasarkan keinginan dan dorongan semangat. Berdasarkan keinginan itulah, komunitas seni ini kembali menggelar Bentang Karya.
Saat ini, katanya jumlah anggota Kemas sudah lebih kurang 500 yang terdiri dari tiga kecamatan.
Agar pembinaan seni dan budaya bisa lebih baik dan maksimal di kecamatan lainnya, telah pula dibentuk pengurus Kemas di 3 kecamatan yakni di Tebingtinggi, Rangsang Barat dan Pulau Merbau.
“Kami berkeinginan untuk mengenalkan kembali nilai-nilai kebiasaan orang Melayu di Tanah Jantan ini. Banyak sekali nilai-nilai budaya masa lalu dapat dijadikan tauladan pada hari ini.
Selain sebagai hiburan, pergelaran seni ini juga menjadi wadah silaturahim bagi masyarakat untuk bersatu padu dalam menata Meranti hari ini.,” kata Heru.***
Read more: http://www.riaupos.co/106732-berita-hut-ke3-kemas-gelar-bentang-karya-ke4.html#ixzz49A8kXmeK
Read more: http://www.riaupos.co/106732-berita-hut-ke3-kemas-gelar-bentang-karya-ke4.html#ixzz49A7IMs9G
Tak lama berselang, datang sebanyak enam orang lagi dengan warna pakaian yang sama. Salah satu di antaranya tiba-tiba kesurupan.
Begitulah salah satu adegan yang ditampilkan oleh anak-anak dari Komunitas Seni Muda Bernas (Kemas) Kepulauan Meranti dalam Bentang Karya Ke-4 dalam rangka memperingati hari jadi yang ke-3 kelompok seni dan budaya asal Kepulauan Meranti itu.
Bertempat di halaman Gedung Lembaga Adat Melayu Riau (LAMR) Kepulauan Meranti di Jalan Dorak Selatpanjang, mereka menyajikan berbagai penampilan berbagai kesenian dan budaya Melayu. Penampilan yang berlangsung Sabtu malam (26/3) itu mengangkat tema Melayu Tempo Dulu.
Sejumlah penampilan yang disajikan kepada ratusan penonton yang hadir menyaksikan pertunjukan yang berlangsung dengan latar rumput padang ilalang itu di antaranya drama dan tarian serta musikalisasi puisi pantang larang, tarian buang ancak berarak, dan tarian tolak bale.
Penampilan dari anak-anak Kemas didominasi para remaja. Tampak juga tarian yang diperagakan oleh anak-anak masih belia. Sontak decak kagum dari para penonton menghiasi penampilan malam itu.
Selain dengan menampilkan berbagai seni dan budaya Melayu, dalam memperingati HUT Ke-3 Kemas itu dilakukan juga pemotongan nasi tumpeng atau beras kunyit dan prosesi tiup lilin.
Presiden Kemas atau Pembina Kemas, Berty Asmara menyampaikan kegembiraannya. Walaupun dengan segala keterbatasan, namun mampu menghibur masyarakat Kota Selatpanjang dengan baik dan maksimal.
Dia juga menegaskan bahwa sejak awal berbagai kegiatan kesenian yang mereka lakukan berangkat dari dorongan semangat yang kuat untuk menumbuhkan jiwa seni di kalangan muda.
“Kami berbuat berdasarkan dorongan semangat yang ada. Kami berbuat karena bukan ingin dipuji, namun bagaimana seni ini tumbuh di Bumi Meranti.
Jangan berkarya ketika mau dibayar, tapi harus tanpa pamrih demi untuk mengangkat potensi daerah, memberi peluang kepada generasi muda dan menjauhkan mereka kegiatan yang bersifat negatif,” tegasnya.
Berty mengucapkan terima kasih kepada semua orang tua dari seluruh anggota Kemas Meranti yang telah memberikan izin kepada anak-anak mereka untuk bergabung dan berkarya bersama Kemas Meranti. Ia mengingatkan kepada seluruh anggota Kemas Meranti menomorsatukan pendidikan.
“Jangan sampai pendidikan kalian terganggu oleh kegiatan Kemas. Saya tetap menginginkan kalian memprioritaskan pendidikan”, ucapnya.
Ketua Umum Kemas, Heru Sandra Herwanto menjelaskan Kemas bergerak berdasarkan keinginan dan dorongan semangat. Berdasarkan keinginan itulah, komunitas seni ini kembali menggelar Bentang Karya.
Saat ini, katanya jumlah anggota Kemas sudah lebih kurang 500 yang terdiri dari tiga kecamatan.
Agar pembinaan seni dan budaya bisa lebih baik dan maksimal di kecamatan lainnya, telah pula dibentuk pengurus Kemas di 3 kecamatan yakni di Tebingtinggi, Rangsang Barat dan Pulau Merbau.
“Kami berkeinginan untuk mengenalkan kembali nilai-nilai kebiasaan orang Melayu di Tanah Jantan ini. Banyak sekali nilai-nilai budaya masa lalu dapat dijadikan tauladan pada hari ini.
Selain sebagai hiburan, pergelaran seni ini juga menjadi wadah silaturahim bagi masyarakat untuk bersatu padu dalam menata Meranti hari ini.,” kata Heru.***
Read more: http://www.riaupos.co/106732-berita-hut-ke3-kemas-gelar-bentang-karya-ke4.html#ixzz49A8kXmeK
Read more: http://www.riaupos.co/106732-berita-hut-ke3-kemas-gelar-bentang-karya-ke4.html#ixzz49A7IMs9G
Tidak ada komentar:
Posting Komentar