Salah satu peserta pada Pentas Teater Pelajar ke-2 |
Pembina Kemas, Berty Asmara saat menyampaikan sambutan |
Suatu hal yang kemudian menggembirakan menurut Pembina Kemas Meranti, Berty Asmara adalah dua tahun pelaksanaan helat tersebut menunjukkan bahwa generasi muda terutama pelajar yang menjadi peserta berhasil menggali potensi, khazanah budaya lokal yang ada di Meranti.
“Mereka mempertunjukan kreatifitas beralaskan kekuatan lokal konten, artinya apa yang menjadi tujuan helat yang kami taja, alhamdulillah tercapai,” ujarnya.
Setidaknya ada 17 peserta yang ikut dalam kegiatan yang dilaksanakan di SMAN 1 Tebingtinggi tersebut. Semua terbagi dalam 11 kelompok untuk tingkat SMA dan 6 kelompok untuk peserta tingkat SMP. Peserta terdiri dari berbagai daerah kecamatan di Kepulauan Meranti itu mengangkat berbagai tema yang kesemuanya bersumber dari budaya tempatan.
Misalnya, ada kelompok yang mengangkat tradisi Buang Ancak. Tradisi itu kemudian dijadikan cerita. Sehingga tradisi yang usang itu, dikenalkan kembali lewat karya-karya kreatif khususnya teater. Belum lagi, pengucapan dialog dari peserta yang sangat petah mengucapkan logat Melayu dalam setiap cerita yang dipentaskan.
“Dalam hal ini tentulah kita bangga menyaksikan generasi muda menggali dan mempelajari serta mengekspresikan khazanah budaya yang mereka punya. Apalagi para peserta yang rata-rata adalah anak-anak muda yang baru mengenal dunia seni. Ini menurut saya penting sebagai dasar. Kemudian, pada proses selanjutnya, bila mereka hendak mengembangkannya lagi, itu terserah saja. Artinya, seni itu kan universal, kita tidak pula mesti menutup kemungkinan-kemungkinan lain seperti pemahaman terhadap budaya-budaya lain yang bisa dikembangkan di tempatan. Yang paling penting, mereka terlebih dahulu dikenalkan dengan budaya yang mereka punya,” ujar Berty panjang lebar. (repost : Riaupos.co)
Read more: http://www.riaupos.co/113928-berita-kemas-panggungkan-budaya-lokal.html#ixzz49M970ZRs
Tidak ada komentar:
Posting Komentar